Keamanan Jaringan

Widget Animasi

Minggu, 07 Juni 2015

Anekdot

#Dialog
Dokter Akik

     Sore hari disalah satu rumah sakit, ada seorang suster yang sedang asik bermain telpon genggamnya. Tiba-tiba datang seorang dokter.

Dokter : “Hallo sus, bagaimana keadaan disini? Baik-baik saja? Apa sudah ada pasien baru?”

Lalu dokter pun bertanya soal data-data pasien kepada si suster (sambil membuka buku data pasien).
Suster pun menjawab

Suster 1 : “Iya dok, selamat sore. Kalau untuk pasien baru belum ada dok, hanya ada data pasien yang sedang dirawat.”
Dokter : “Oh ya sus, ya sudah saya lanjut lagi ya, sepertinya ada yang harus saya kerjakan.” (lanjut dokter)

Lalu dokter pun pergi ke ruangannya, tiba-tiba ada sepasang suami istri yang membawa anaknya yang sedang kejang-kejang.

Mama : “Sus, sus, tolong anak saya!” (pinta mama)
Suster 1 : “Oh ya bu, anak ibu kita bawa dulu ke UGD yaa. Suster, tolong bawa pasien ini ke dalam”. (menunjuk ke ruang UGD)
Suster 2 : “Baik sus” (jawab suster lain)

Setelah pasien masuk keruangan, keluarga nya pun diminta untuk memenuhi persyaratannya, jika tidak pasien tersebut tidak akan ditindak lanjuti.

Akhirnya mama pun di berikan pertanyaan oleh suster yang mengurus administrasi.

Suster 1 : “Anak ibu kenapa bisa kejang-kejang? Itu kenapa bu?” (Tanya suster)
Mama : “Setahu saya……….??????????” (jawab mama sambil mengingat kejadian tadi)

Mama pun menceritakan bahwa Sore hari, ade yang sedang menikmati cemilan sambil menonton film komedi kesukaannya sehingga ia pun sampai terbahak - bahak melihatnya.

Ade : “Hahahahahaha….”(tertawa sambil menonton tv)

Tiba-tiba papah pulang dengan membawa batu akik, dan papa pun menyimpannya diatas handuk yang ada di meja.
Kaka pun keluar kamar dan ikut menonton bersama ade.

Mamah : “Kak.. tolong ambilin handuk buat papa!”

Lalu kakak pun mengambilkan handuk untuk papa. Tanpa kakak sadari, kakak telah menjatuhkan batu akik papah ke toples cemilan ade.
Tiba-tiba ade kejang-kejang.

Ade : “Ekkhhhh……” (reaksi ade)

Kakak pun kaget melihat ade telah tergeletak dilantai sambil kejang-kejang. Tapi ia belum tahu apa penyebab nya.

Suster : “Oh begitu bu ceritanya. Jadi bagaimana dengan persyaratannya? ” (jawab suster, setelah mendengarkan cerita mama)
Mama : “Ahh saya serahin saja ke suami saya kalo soal persyratan.” (mama pun menyerahkan itu ke papa dengan memanggil papa)

Akhirnya papa pun di beri beberapa pertanyaan oleh suster. Suster terus bertanya sambil memainkan telpon genggamnya.
Akhirnya suster memutuskan untuk membedah ade, karena ia telah mendengar cerita mama.

Suster : “Yasudah, kalau bapak setuju anak bapak untuk dibedah, sekarang bapak harus transfer uang dulu ke rekening ini. Akhirnya papa pun pergi ke bank.”

Lalu suster pun menghubungi dokter.

Suster : “Hallo dok, dokter dimana? Ini ada pasien yang harus dibedah karena tersedak. Dokter cepat kesini yaa…!”

Dokter pun menjawab.

Dokter : “Iya halo sus, saya ini diruangan. Oh yaya sus, saya kesana.” (menjawab dengan duduk-duduk santai)

Tapi ditengan jalan ia pun mendapat telpon dari seseorang yang ia harus jawab, setelah selesai menelpon pun ia harus pergi ke toilet karena perutnya merasa tidak nyaman.
Tiba-tiba mama pun datang dengan cemas.

Mama : “Sus, itu gimana anak saya??”
Suster : “Iya bu, ibu sabar. Saya akan telpon lagi dokternya ya.” (suster menenangkan mama)

Kemudian suster bertemu dengan dokter.

Suster : “Eh ini dokter, cepat dok pasien harus segera kita bedah.”
Dokter : “Apa bedah…..bedah……bedah????”

Akhirnya mereka pun pergi ke ruang bedah.
Karena ade terus kejang-kejang, suster pun berusaha menenangkan ade.
Setelah ade tenang, dokter pun langsung membedah ade. Tapi ade berontak karena ia tidak dibius dan dokter membedah menggunakan alat-alat yang tidak wajar.
Setelah proses pembedahan selesai, ternyata dokter menemukan sebuah batu akik dalam perutnya.

Dokter : “Ohahaha ternyata ini dia yang membuat anak ini tersedak. Saya akan beri tahu kedua orang tuanya.

Setelah diberi tahu ini respon papa.

Papa :”Ini kan batu akik papa. Tau gak dok ini tuh harga nya sangat mahal.”
Dokter : “Waaah, memangnya harga nya berapa pak?”
Papa :”ini tuh harganya 10 juta.”
Dokter : “waaaaaah”

Mereka malah membicarakan batu, sementara ade dokter biarkan, sampai suster berteriak agar dokter segera menyelesaikan pembedahan.

Suster : “Dok, cepat pasiennya kasian. Selesaikan dulu pembedahannya.”

Dokter pun dengan santai menjawab.

Dokter :”Iya sus, tenang aja.”

Akhirnya dokter pun menyelesaikan pembedahan. Sampai 3 hari kemudian ade diizinkan untuk pulang.



#Video Anekdot (Dokter Akik)



Teks Negosiasi

# Kerangka
Orientasi
Seorang pembeli mengunjungi salah satu toko jaket di pasar modern.
Permintaan
Pembeli mulai menanyakan jaket.
Pemenuhan
Penjual memberikan pilihan warna jaket yang lain, karena jaket yang diinginkan pembeli habis.
Penawaran
Pembeli menawar harga jaketnya kepada penjual.
Persetujuan
Pembeli menyetujui harga jaket tersebut.
Pembelian
Akhirnya pembeli menerima jaketnya.
Penutup
Pembeli pergi meninggalkan kios itu.


# Dialog
Pembeli : Permisi Bu.

Penjual  : Mari de, mau beli apa?

Pembeli : Ada jaket yang harganya agak murah tapi kualitasnya bagus?

Penjual  : Ya, ada. Ini de. (Penjual menunjukkan jaketnya)

Pembeli : Warna coklat tidak ada Bu?

Penjual  : Duh warnanya tinggal yang hitam, stoknya habis.

Pembeli : Yah padahal saya ingin warna coklat. Harganya berapa Bu?

Penjual : Harganya 150 ribu saja. Tidak terlalu mahal kan de, kalau ditempat  lain mungkin bisa sampai 175 ribu.

Pembeli : wah mahal .. 100 ribu ya?

Penjual : Aduh belum bisa, 150 ribu itu sudah murah de, masa mau ditawar lagi?

Pembeli : 110 ribu bagaimana?

Penjual  : Masih belum bisa. Tapi kalau mau 125 ribu bagaimana? Itu sudah penawaran terakhir ya.

Pembeli : Yasudah kalau begitu, saya ambil jaket itu.

Penjual  : Ini de barangnya.

Pembeli : Oh ya ini Bu uangnya, terimakasih.

Pembeli : Iya de sama-sama. Jangan kapok kembali lagi ke toko saya ya.


Minggu, 08 Februari 2015

Teks Eksposisi

Pengaruh Sinetron Indonesia Terhadap Remaja
Pada zaman sekarang, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, dan bahkan mungkin sampai orang tua, tidak terlepas dari yang namanya “sinetron” (sinema elektronik). Sinetron sudah menjadi menu sehari-hari untuk sebagian orang. Penilaian masyarakat pun terhadap sinetron Indonesia pasti berbeda-beda dan tergantung sinetron tersebut seperti apa. Yang menjadi pembicaraan pada saat ini adalah tayangan atau adegan yang tampak tidak wajar pada sinetron tersebut. Saya pun kurang setuju untuk perihal itu, karena adegan tidak wajar seperti berciuman atau berpelukan merupakan contoh yang tidak baik untuk kita sebagai masyarakat Indonesia yang bermayoritas umat Islam. Mungkin sebagian orang tua pun khawatir akan sinetron yang terdapat adegan tidak wajar tersebut karena takut ditiru oleh anak-anaknya.
Sinetron biasanya berisi cerita drama fiktif yang dewasa dan sebagian besar mengangkat tema percintaan, seks, horror, kekerasan dan konflik. Sinema-sinema semacam itu sering menawarkan gaya hidup yang cenderung glamour dan penuh gengsi serta jauh dari realita. Selain itu sinema seperti itu juga sering sekali mengandung alur cerita yang kerap dengan penindasan, pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran-pelanggaran lainnya. Sehingga sejumlah pihak mengadu kepada KPI atas pelanggaran-pelanggaran tersebut. Menurut KomisionerKPI, Agatha Lily, “sepanjangtahun 2013 sampai dengan April 2014, KPI menerima sebanyak 1600-an pengaduan masyarakat terhadap program sinetron yang dianggap meresahkan dan membahayakan pertumbuhan fisik dan mental anak serta mempengaruhi perilaku kekerasan terhadap anak”. Banyak sekali dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan dari sinetron. Kini sinetron sudah merubah gaya berpakaian, cara berbicara hingga kebiasaan-kebiasaan ditiru oleh remaja yang umurnya sekitar 11 sampai 15 tahun. Mereka dapat mencontoh gaya berbicara pemeran dalam sinetron tersebut. Dan akhirnya mereka menirunya. Nah jadi kita harus dapat memilah dan memilih tontonan yang baik dan mampu mengambil hikmah sehingga mengandung nilai pembelajaran.
Program sinetron kerap menggunakan judul-judul yang sangat provokatif dan tidak pantas, seperti: Sumpah Pocong Di Sekolah, Merebut Suami Dari Simpanan dan masih banyak lagi.Pengaruh sinetron mengenai ceritanya yang bertema ghaib atau horror dapat mendorong orang untuk percaya bahwa ada makhluk selain jin dan manusia serta akan menimbulkan kesyirikan. Namun sudah jelas dalam Qur’an Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56, yang artinya “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. Nah sudah jelas bukan bahwa di dunia ini tidak ada setan seperti pocong, kuntilanak, dsb. Atas pelanggaran yang diadukan oleh sejumlah pihak kepada KPI, akhirnya KPI mengambil tindakan tegas dengan menyatakan stasiun televisi agar segera memperbaiki sinetron tersebut. Dan Production House (PH) agar tidak memproduksi program sinetron yang tidak mendidik dan merusak moral anak bangsa. Dan KPI juga meminta kepada orang tua dan remaja agar selektif dalam memilih tayangan TV dan tidak menonton sinetron yang bermasalah.